I made this widget at MyFlashFetish.com.


Rabu, 25 Februari 2009

Pandu dan Santika Siap Amankan Suara & Aset Partai


“aspek kemenangan itu dari Allah, usaha terbaik kita adalah mendekat kepada-Nya”, jelas dian patria komandan pandu.


PK-Sejahtera Online: Pandu Keadilan DPD Partai Keadilan Sejahtera Surabaya, kembali mempersiapkan pasukan pengamanan dalam apel siaga. Apel siaga dilaksanakan di markas dakwah PKS jemursari, minggu (22/02) tepatnya pukul 07.00 WIB.

Apel siaga diikuiti 85 kader pandu keadilan dan santika. Acara dibuka oleh Rusli, ketua bidang kepeloporan pemuda DPD PKS Surabaya. Dalam pembukaan apel Beliau mengingatkan bahwa tugas utama pandu dan santika adalah pengamanan suara dan pengamanan asset partai. “pemilu tinggal 46 hari lagi, bagi kita waktu itu sangat singkat, jadi harus dioptimalkan ”, tambah rusli.

Sebuah kuajiban bagi kader pandu keadilan, selain mempersiapkan fisik yang kuat, mereka dituntut untuk memenuhi target ruhiyah. “aspek kemenangan itu dari Allah, usaha terbaik kita adalah mendekat kepada-Nya”, jelas dian patria komandan pandu.

Dian menjelaskan tentang ruang lingkup pengamanan pandu keadilan, masing-masing kecamatan harus ada 1 koordinator, sehingga jumlah suara partai tidak ada yang dicuri oleh oknum. Pengalaman ini diperoleh ketika PKS mengikuti pemilu tahun 2004. Lebih dari 3 % suara partai “dicuri” oleh oknum. Selain pengamanan suara, pandu dan santika dibagi untuk pengamanan asset partai. “Kantor, administrasi sampai Caleg atau Aleg PKS termasuk asset partai”, tambah dian.

Apel siaga ini sebagai bentuk pemanasan untuk melaksanakan konsolidasi selanjutnya. “lebih detail mekanisme pengamanan akan diselenggarakan konsolidasi pekan depan”, jelas dian. Saat ini seluruh pandu akan cek kebutuhan dan me-review sistem komunikasi , sehingga pasca apel siaga seluruh perangkat pengamanan PKS sudah ready.

Selasa, 24 Februari 2009

Sehari bersama HNW

Ia menyemir sepatu sendiri.
Ia memulai hari dengan bersujud. Bersarung cokelat kotak-kotak, baju koko putih, dan peci hitam, Hidayat Nur Wahid, 48 tahun, ditemani putra bungsunya, Hubaib Shidiq, 9 tahun, keluar dari kamar tidur menuju musala di samping kanan rumah dinasnya. Di musala berukuran 3 x 6 meter itu telah menunggu dua staf pribadi Hidayat yang juga akan salat subuh bersama, pukul 04.45 WIB Rabu lalu.

Pukul 05.10, seusai salat subuh, Hidayat dan Hubaib beranjak ke lantai 2 rumahnya. Di bangunan utama rumah dinas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu terdapat satu kamar tidur utama dan dua kamar tidur anak. Di depan ketiga kamar itu ada ruang berukuran 3 x 4 meter untuk ruang keluarga. Selama 15 menit Hidayat dan Hubaib melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran di situ.

Sejak Kastian Indriawati, 45 tahun, istrinya, meninggal pada 22 Januari lalu, Hidayat menjadi orang tua tunggal bagi Inayah Dzil Izzati (kelas V Pesantren Gontor), Ruzaina (kelas III SMP Pesantren Anyer, Banten), AllaĆ¢ 'Khoiri (kelas I Pesantren Gontor), dan Hubaib Shidiq (kelas IV sekolah dasar di Pondok Gede, Bekasi). Di tengah kesibukannya sebagai Ketua MPR, guru, dan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat berusaha menyempatkan diri menyiapkan keperluan sekolah Hubaib, satu-satunya anak yang tinggal bersamanya.

Pukul 05.55, Hidayat melepas Hubaib ke sekolah, diantar sopir keluarga mengendarai mobil pribadi Innova warna hitam. Sejak istrinya tiada, Hidayat ingin selalu melepas, nguntapke, Hubaib berangkat sekolah.

Pukul 06.00, berkaus putih, celana olahraga panjang hitam, dan sepatu putih, Hidayat menuju lapangan bulu tangkis yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah dinasnya menggunakan mobil pribadi Toyota Kijang LGX warna biru. Bersama staf pribadinya dan beberapa staf pribadi menteri di kompleks Widya Candra, pagi itu Hidayat main empat set langsung dengan dua kali istirahat masing-masing lima menit.

Hidayat selalu bermain cantik di tiap set. Smash dan permainan net menunjukkan kepiawaiannya bermain tepok bulu. Walhasil, pria kelahiran Klaten ini selalu memenangi pertandingan.
Bulu tangkis adalah hobinya selain sepak bola. Minimal tiap Selasa dan Rabu dia selalu menyempatkan diri memukul shuttle cock. Dia suka badminton sejak remaja. Di samping rumah orang tuanya di Kadipaten Lor RT 03 RW 08, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, ada lapangan badminton yang biasa dipakai keluarga dan warga sekitarnya.

Kebiasaan itu diteruskan Hidayat saat 13 tahun belajar di Madinah, Arab Saudi.
Bersama teman-teman pelajar dari Indonesia dia membuat lapangan bulu tangkis di samping kontrakan. Pukul 07.50, Hidayat menyudahi badminton. Menenteng tas raket, ia berjalan kaki menuju rumah dinasnya. Sesampai di rumah, Hidayat meminta izin kepada Tempo membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Dua puluh lima menit kemudian Hidayat ke lantai 2 menuju meja makan yang letaknya di bawah kamar tidur utama. Ruang makan menyatu dengan ruang keluarga, bersebelahan dengan ruang tamu dan ruang rapat.

Seperti di ruangan lainnya, di ruangan seukuran lapangan bulu tangkis ini tidak ada aksesori yang tergolong mewah. Hanya ada televisi 21 inci dan akuarium berukuran 1 x 0,5 meter yang dihuni seekor ikan arwana. Di dinding tergantung satu lukisan bunga, foto Hidayat bersama para pemimpin MPR, serta foto-foto mendiang istrinya.

Menu sarapan kali itu nasi uduk, kering tempe, ayam dan telur goreng, sambal, dan kerupuk. Buahnya jeruk dan lengkeng, minumannya jus jambu dan air mineral. Tapi Hidayat hanya mengambil kering tempe, ayam goreng, sambal, dan kerupuk sebagai teman nasi uduk. Hidayat agaknya penggemar kerupuk. Sekali makan, lebih dari tiga kali ia merogoh kaleng krupuk dari plastik itu. Ia mengaku tidak punya pantangan jenis makanan tertentu. Tapi masakan tradisional Jawa, seperti pecel, botok, sambal goreng, sayur lodeh, dan tentu saja kerupuk, paling ia gemari.

Untuk bekerja hari itu Hidayat memilih kemeja batik lengan panjang biru dengan motif kawung putih dan celana hitam. Hidayat jarang mengenakan jas. Dia lebih sering mengenakan batik, kecuali untuk acara kenegaraan yang mewajibkan jas. Hidayat mengaku tak punya merek pakaian favorit. Istrinyalah yang biasanya menyediakan pakaiannya. Batik yang ia kenakan hari itu, misalnya, bahannya dibelikan Kastian dan dijahit di Pondok Gede, dekat rumah pribadinya.

Mendiang Kastian pula yang membelikan jam tangan Tissot yang dikenakan Hidayat, juga telepon seluler Nokia--bukan Communicator. Kastian membelikannya saat berhaji, beberapa hari sebelum meninggal. "Ini kenang-kenangan terakhir almarhumah (istri saya)."

Pukul 09.10, Hidayat bersiap ke kantor PKS.
Tanpa istrinya, kini Hidayat menyiapkan sendiri semua keperluannya. Memilih baju dan celana sampai menyemir sepatu. Sepatu yang dikenakannya hari itu sepatu Bata hitam yang terletak di samping tangga menuju lantai 2. Sepatu itu sudah tak mengkilap sehingga Hidayat perlu menyemirnya dulu. Ia tidak banyak memiliki koleksi sepatu atau sandal.

Setelah bersepatu, Hidayat memeriksa semua lampu ruangan. Lampu yang tidak dipakai dimatikannya. Pukul 09.25, Hidayat masuk ke mobil Toyota Kijang LGX warna biru menuju kantor DPP PKS. Rencananya, pukul 10.00 akan ada deklarasi pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Karena untuk kepentingan partai, Hidayat tak menggunakan Camry, mobil dinas Ketua MPR. Hidayat duduk di kursi belakang. Di depan ada sopir dan ajudannya.

Meski pejabat negara, Hidayat jarang dikawal dan kerap bepergian tanpa voorrijder. Ia merasa aman dan nyaman tanpa mereka karena merasa tak punya musuh, sehingga tidak khawatir keamanannya terancam. Tapi, tanpa voorrijder, ditambah lalu lintas yang kerap macet, perjalanannya jadi lebih lama. Dari Widya Candra menuju Mampang Prapatan pagi itu perlu 30 menit. Di perjalanan, Hidayat sempat menunjukkan tukang potong rambut langganannya. Letaknya di deretan warung Padang dan warung Tegal di pinggir Jalan Mampang Prapatan Raya. Sebulan sekali dia potong rambut di situ. "Ongkosnya Rp 9.000 sekali cukur."

Pukul 10.00, Hidayat tiba di kantor PKS. Deklarasi ditunda karena Presiden PKS Tifatul Sembiring dipastikan datang pukul 10.30. Di situ Hidayat bertemu dengan Ketua Majelis Syura Hilmi Aminuddin, Ketua Dewan Syariah Surahman, serta pengurus PKS Jawa Barat.

Hidayat belum pernah belajar politik secara formal. Tapi ia lahir dari keluarga aktivis. Kakeknya tokoh Muhammadiyah dan Masyumi di Prambanan, Jawa Tengah. Ibunya aktivis Aisyiyah--organisasi perempuan Muhammadiyah. Dan ayahnya, meski berlatar belakang Nahdlatul Ulama, menjadi pengurus Muhammadiyah. Kastian juga penggiat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Hidayat menimba ilmu berorganisasi di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) cabang Madinah. PPI Madinah adalah salah satu organisasi yang menolak penerapan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi organisasi di masa Orde Baru. Beberapa kali petugas kedutaan dan menteri kabinet Soeharto membujuk agar PPI Madinah mengakui Pancasila sebagai satu-satunya asas organisasi, tapi tak mempan.

Hidayat kembali ke Indonesia pada 1993 dan mengajar di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang. Ketika reformasi bergulir, bersama-sama aktivis muslim ia mendirikan Partai Keadilan. Kini, setelah berganti menjadi Partai Keadilan Sejahtera, partai yang semula hanya menerima anggota dari kalangan Islam itu mulai membuka diri untuk nonmuslim.

Tapi rekrutmen partainya, kata Hidayat, tetap taat pada jenjang pengkaderan. Untuk menentukan calon di parlemen, PKS akan melihat siapa yang akan diwakili calon itu. Jika penduduk yang akan diwakili mayoritas selain Islam, wakilnya bisa saja dari nonmuslim juga. Hidayat hanya 20 menit berada di kantor PKS. Ia buru-buru menuju gedung MPR/DPR untuk menerima delegasi dari PPI.

Pukul 11.00, Hidayat tiba di gedung MPR/DPR. Tapi tamu yang ditunggunya dari PPI batal datang. Hidayat meneruskan pekerjaan dengan memeriksa beberapa dokumen dan menekennya. Pukul 13.00, Hidayat menerima delegasi dari Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association Turki. Mereka mencari cara mempererat hubungan Indonesia dengan Turki.

Pukul 14.00, Hidayat menerima kunjungan rombongan Presiden National Endowment for Democracy Carl Gersham. Carl meminta Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi menularkan pengalamannya ke negara-negara di Timur Tengah. Hidayat menolak. Alasannya, "Rusaknya demokrasi di Timur Tengah karena sikap politik Amerika Serikat yang berstandar ganda."

Ia mencontohkan pemilu di Palestina. Khalayak, kata Hidayat, tahu pemilu Palestina sangat demokratis. Tapi karena rayuan Israel, negara-negara Barat termasuk Amerika tidak mengakui hasil pemilu itu. Menurut dia, Timur Tengah akan demokratis jika Amerika demokratis. "Jadi jangan Indonesia diminta mengajarkan demokrasi ke Timur Tengah. Mereka (Timur Tengah) melihat perilaku Amerika sendiri."

Meski banyak menerima tamu, Hidayat selalu tepat waktu untuk salat. Begitu azan berkumandang, dia bergegas berwudu. Pukul 15.25, Hidayat salat asar. Di ruangannya tersedia perlengkapan salat, termasuk peci yang bagian atasnya sedikit robek.

Pukul 15.40, Hidayat bersiap-siap kembali ke rumah dinasnya karena pukul 16.30 ia akan menerima Hanung Bramantyo, sutradara film Ayat-ayat Cinta yang lagi populer. Pukul 15.45, Hidayat memasuki Camry, mobil dinasnya. Kali ini memang untuk kepentingan tugasnya sebagai Ketua MPR. Tapi tetap tanpa voorrijder. Hidayat jarang dikawal voorrijder kecuali kalau ada acara yang mendesak segera didatangi, tak boleh telat, dan lalu lintas macet.

Untuk acara yang bisa diatur jadwalnya dan tidak mendadak, dia pergi tanpa voorrijder. "Semua tergantung bagaimana kita mengatur waktu saja." Mobil Camry dengan pelat bernomor RI-5 itu pun mengarungi samudra kemacetan bersama mobil-mobil lainnya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Pukul 16.25, Hidayat sampai di rumah dinasnya. Sepuluh menit berselang, tamu yang ditunggu, Hanung, datang. Hidayat menyambut Hanung di ruang tamu, mengenakan baju putih bermotif kotak-kotak pendek dan celana hitam. Hanung meminta pendapat Hidayat tentang film Ayat-ayat Cinta sekaligus saran untuk film Ahmad Dahlan--pendiri Muhammadiyah--yang akan dibikinnya.

Meski hanya tiga kali menonton film seumur hidupnya, Hidayat mengkritik beberapa lafal bahasa Arab dalam adegan Ayat-ayat Cinta yang grammar-nya tidak benar. Lokasi shooting yang tidak sesuai dengan kondisi Mesir dikritik. Hidayat juga mempertanyakan mengapa Hanung menonjolkan sisi poligami dalam film itu, padahal dalam novelnya tidak.

Soal rencana membuat film Ahmad Dahlan, Hidayat menyarankan agar dalam film itu juga disinggung soal K.H. Hasyim Ashari, pendiri Nahdlatul Ulama. Menurut Hidayat, keduanya teman yang akrab dan satu guru saat menempuh pendidikan di Madinah.

Kiai Hasyim dan Ahmad Dahlan, kata Hidayat, satu kapal dalam perjalanan dari Pulau Jawa ke Arab Saudi. Meski berbeda pandangan tentang beberapa hal soal khilafiah, mereka berdua saling menghargai. Hidayat menerima Hanung selama dua jam, hingga pukul 18.35.

Pukul 18.45, Hidayat berangkat ke Warung Buncit untuk memenuhi undangan peringatan Maulid Nabi di Pesantren Assalafi Daarul Islah, Jalan Buncit Raya. Kali ini dia mengenakan baju koko putih dan celana hitam. Untuk keperluan ini dia menggunakan mobil pribadi Toyota Kijang LGX biru, tanpa pengawal dan voorrijder.

Akibatnya, dia terjebak kemacetan di Jalan Gatot Subroto, Mampang, dan Buncit Raya. Sejam lebih bertarung dengan kemacetan, Hidayat tiba di lokasi pukul 20.05. Di acara itu Hidayat sempat berceramah selama 30 menit. Pukul 21.35, Hidayat kembali ke rumah dinasnya. Perjalanan lancar karena sudah malam. Dua puluh menit kemudian Hidayat sampai di rumah dinasnya. Sebelum tidur pada 23.00, Hidayat membaca semua surat yang masuk dan menutup hari dengan membaca Al-Quran. ERWIN DARIYANTO

PKS Sahabat Masyarakat

"Sesuai dengan program bulan siaga III, kader PKS terus intensif bertemu dengan masyarakat terlebih pada hari sabtu ahad. Kami ingin menjadikan warga sahabat PKS.


PK-Sejahtera Online: PKS, yang mencanangkan program bulan Februari sebagai Bulan Siaga III, terus beraksi dalam pelayanan dan sosialisasi ke masyarakat. Kader, caleg dan struktur PKS secara simultan berkoordinasi untuk menjalankan program tersebut.Intensnya kegiatan sosial PKS dini, menjadikan PKS sebagai sahabat masyarakat.


"Sesuai dengan program bulan siaga III, kader PKS terus intensif bertemu dengan masyarakat terlebih pada hari sabtu ahad. Kami ingin menjadikan warga kota bogor Sahabat PKS. Maksudnya, warga Kota Bogor SAbtu aHAd Bersama AnggoTa PKS. Tentunya dalam berbagai bentuk kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan warga," imbuh Iman Nugraha Ketua Bidang Operasi DPD PKS Kota Bogor.

Untuk sabtu ahad ini (21-22), kegiatan PKS terlihat merata di seluruh kecamatan. Bazaar beras murah dan sembako dilaksanakan di kelurahan Mekarwangi, Kayumanis, Kencana, Kedung Badak, Loji, Gunung Batu, Cilendek Timur, Sukasari, Mekarwangi, dan Kayumanis. Sedangkan pelayanan kesehatan dilaksanakan di Kebon Pedes, Cibadak, Rancamaya, Semplak dan Tegal Gundil.

Selain kegiatan sosial, PKS pun melakukan sosialisasi langsung (direct selling) caleg PKS di tingkat daerah, provinsi maupun pusat. Di Bogor Barat, kader PKS melakukan senam bersama sebelum melakukan aksinya.

"Kebugaran fisik merupakan salah satu kunci kemenangan. Jika fisik sehat, kita pun bisa tersenyum dan menyapa masyarakat dengan hangat," ujar Dudi Sumantri Ketua DPC Bogor Barat.

Senam Nusantara yang dibuat oleh Bidang Pemuda dan Olahraga mampu menyegarkan kader PKS dengan berbagai gerakan dinamis yang diiringi dengan lagu-lagu daerah yang energik. Seusai senam, kader PKS Bogor Barat melakukan jalan sehat sembari mensosialisasikan PKS ke masyarakat.

Menurut Iman Nugraha, intensitas kegiatan pelayanan dan sosialisasi akan terus meningkat sebagai persiapan menghadapi kampanye terbuka.Selain itu, peran PJ RW PKS pun akan terus dioptimalkan dalam perencanaan program.

"Penentuan daerah dan bentuk kegiatan pelayanan kami susun berdasarkan laporan dari setiap PJ RW PKS Kota Bogor sebagai perwakilan struktur PKS yang terdekat ke masyarakat. Jadi aksi sosial PKS sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat," tegas Iman Nugraha. (pks kota bogor)

PKS Sahabat Masyarakat

PKS Sahabat Masyarakat

"Sesuai dengan program bulan siaga III, kader PKS terus intensif bertemu dengan masyarakat terlebih pada hari sabtu ahad. Kami ingin menjadikan warga sahabat PKS.


PK-Sejahtera Online: PKS, yang mencanangkan program bulan Februari sebagai Bulan Siaga III, terus beraksi dalam pelayanan dan sosialisasi ke masyarakat. Kader, caleg dan struktur PKS secara simultan berkoordinasi untuk menjalankan program tersebut.Intensnya kegiatan sosial PKS dini, menjadikan PKS sebagai sahabat masyarakat.


"Sesuai dengan program bulan siaga III, kader PKS terus intensif bertemu dengan masyarakat terlebih pada hari sabtu ahad. Kami ingin menjadikan warga kota bogor Sahabat PKS. Maksudnya, warga Kota Bogor SAbtu aHAd Bersama AnggoTa PKS. Tentunya dalam berbagai bentuk kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan warga," imbuh Iman Nugraha Ketua Bidang Operasi DPD PKS Kota Bogor.

Untuk sabtu ahad ini (21-22), kegiatan PKS terlihat merata di seluruh kecamatan. Bazaar beras murah dan sembako dilaksanakan di kelurahan Mekarwangi, Kayumanis, Kencana, Kedung Badak, Loji, Gunung Batu, Cilendek Timur, Sukasari, Mekarwangi, dan Kayumanis. Sedangkan pelayanan kesehatan dilaksanakan di Kebon Pedes, Cibadak, Rancamaya, Semplak dan Tegal Gundil.

Selain kegiatan sosial, PKS pun melakukan sosialisasi langsung (direct selling) caleg PKS di tingkat daerah, provinsi maupun pusat. Di Bogor Barat, kader PKS melakukan senam bersama sebelum melakukan aksinya.

"Kebugaran fisik merupakan salah satu kunci kemenangan. Jika fisik sehat, kita pun bisa tersenyum dan menyapa masyarakat dengan hangat," ujar Dudi Sumantri Ketua DPC Bogor Barat.

Senam Nusantara yang dibuat oleh Bidang Pemuda dan Olahraga mampu menyegarkan kader PKS dengan berbagai gerakan dinamis yang diiringi dengan lagu-lagu daerah yang energik. Seusai senam, kader PKS Bogor Barat melakukan jalan sehat sembari mensosialisasikan PKS ke masyarakat.

Menurut Iman Nugraha, intensitas kegiatan pelayanan dan sosialisasi akan terus meningkat sebagai persiapan menghadapi kampanye terbuka.Selain itu, peran PJ RW PKS pun akan terus dioptimalkan dalam perencanaan program.

"Penentuan daerah dan bentuk kegiatan pelayanan kami susun berdasarkan laporan dari setiap PJ RW PKS Kota Bogor sebagai perwakilan struktur PKS yang terdekat ke masyarakat. Jadi aksi sosial PKS sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat," tegas Iman Nugraha. (pks kota bogor)

Awas! PKS Seperti Harimau

INILAH.COM, Gowa - Dalam menaklukkan lawan-lawan politiknya, PKS menganut filosofi laiknya Harimau. Sebab partai berlambang padi diapit dua bulan sabit ini, tak memandang lawan politiknya itu partai besar, melainkan fokus bagaimana menaklukannya.

"Bagi PKS tidak ada partai besar. Karena semuanya bisa ditaklukkan," kata Sekjen DPP PKS, Anis Matta, di Kabupaten Gowa, Sulsel, Minggu (22/2).

Dicontohkan Anis, Harimau, misalnya, tidak pernah memikirkan bagaimana besarnya seekor banteng yang akan dijadikan mangsanya. Harimau hanya memikirkan bagaimana caranya menaklukkan banteng tersebut. Keberhasilan harimau menaklukkan banteng itu, merupakan simbol penaklukkan.

"Yang harimau pikirkan adalah bagaimana cara menaklukkan banteng itu. Harimau itu tetap diam, fokus dengan tatapan mata yang dingin dan meyakinkan. Sambil menunggu saat yang tepat untuk menerkam. Inilah semangat penaklukan," urai pria kelahiran Bone Sulsel ini.

Menurut caleg DPR dari Dapil Sulsel I ini, ada banyak alasan mengapa PKS harus memenangkan pemilu legislatif April mendatang. Pertama, Kemenangan PKS merupakan kewajiban agama. Sebab PKS merupakan partai dakwah dan agama mewajibkan untuk memenangkan dakwah.

Sedangkan yang kedua, lanjut Anis, pemilu merupakan panggilan rakyat. "Kemenangan PKS di Indonesia adalah kemenangan bagi dunia Islam," tandasnya.

http://inilah.com/berita/politik/2009/02/23/85662/awas-pks-seperti-harimau/

Rabu, 18 Februari 2009

8 Alasan Memilih PKS

1. Terbukti Peduli

Aksi Kemanusiaan fenomenal PKS yang tak mungkin dilupakan oleh masyarakat Indonesia adalah aksi kemanusiaan terbesar PKS untuk bencana tsunami di NAD. PKS dan masyarkat lebih dari 20.000 relawan bahu membahu menjadi yang terdepan dalam mengatasi bencana alam ini, bantuan dana senilai Rp. 55 milyar disampaikan, lebih dari 150 titik posko bantuan didirikan dan menyalurkan bantuan sebanyak 3.300 ton kepada masyarakat NAD.

Banjir besar yang melanda DKI Jakarta pada Pebruari 2007 mengingatkan kita pada aksi cepat tanggap PKS yang dikoordinir oleh struktur PKS. kurang dari dua hari 180 posko bantuan telah didirikan oleh kader dan simpatisan PKS.

semua aksi kemanusiaan seperti di NAD, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jateng, Jember, Sinjai - Sumsel, Gorontalo, Bolaang Mongondow, Pangandaran dan Manokwari ini membuat PKS terbukti PEDULI dan CEPAT TANGGAP dalam setiap musibah yang menimpa masyarakat Indonesia

2. Terbukti Peduli Perempuan

Pos Wanita Keadilan (POS - WK) adalah sebuah program pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang merupakan program unggulan dari Bidang Kewanitaan PKS di seluruh Indonesia. sebanyak 4.500 POS WK telah siap melayani kesehatan ibu dan anak, pendidikan anak usia dini (PAUD), taman bacaan & baksos.

3. Terbukti Berani

PKS terbukti berani melawan korupsi. Tidak ada kata kapok dalam menegakkan kebenaran. Ketua DPRD Kota Bengkulu, Ahmad Zarkasih, SP. Pengungkap kasus dugaan korupsi Walikota Bengkulu itu justru di penjara dengan tuduhan pencemaran nama baik.

4. Terbukti Anti Korupsi

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengembalikan dana gratifikasi sebesar Rp. 1,9 miliar

5. Terbukti Reformis

Anti Penjajahan, dengan aksinya menentang agresi Amerika ke Irak, dan Israel ke Jalur Gaza Palestina

6. Terbukti solid

Anti perpecahan, solidnya partai ini, terbukti dengan teratasnya PKS saat survei Kompas tentang Kesolidan Partai

7. Terbukti Profesional

Pejabat-pejabat dari PKS bekerja profesional

8. Terbukti Dipercaya

Dengan kemenangan PKS di beberapa pilkada

Senin, 09 Februari 2009

Golput akan Untungkan PKS

Aneh saja tidak boleh kalau mencampuri dunia politik, MUI sendiri pembentukannya berdasarkan intervensi negara.
Jakarta - Ketua MPR Hidayat Nurwahid menyambut baik fatwa haram MUI soal golput. Tapi dia menolak dituding bila fatwa itu keluar karena rekomendasi dirinya, untuk memberikan keuntungan bagi PKS.

"Terlalu naif kalau fatwa ini ditunggangi PKS, justru kalau golput membesar yang diuntungkan itu PKS, karena memiliki kader yang solid," kata Hidayat saat dihubungi melalui telepon, Selasa (27/1/2009).

Lagi pula, kata Hidayat, yang pertama kali mewacanakan fatwa haram ini adalah kalangan kiai NU di Jawa Timur. Semangat yang menyelimuti adalah guna meningkatkan kualitas pemilu supaya ada legitimasi yang kuat di DPR dan DPRD.

"Dengan tingginya partisipasi kita bisa membicarakan capres, kalau banyak yang golput bagaimana kita bisa membicarakan soal presiden. Ini untuk demokrasi yang lebih berkualitas," jelasnya.

Menurutnya pula MUI tidak bisa dipengaruhi begitu saja karena bukan organisasi underbouw. "Jelas di fatwa itu tidak memilih partai tertentu," tambah Hidayat.

Hidayat juga menolak anggapan bila fatwa ini merupakan upaya kiai mencampuradukkan politik dan agama.

"Aneh saja tidak boleh kalau mencampuri dunia politik, MUI sendiri pembentukannya berdasarkan intervensi negara. Dan ingat partai yang pertama kali berdiri di Indoenesia bukan PNI atau PKI, tapi PSI. Dan para pendiri negara kita memasukkan sila ketuhanan sebagai sila yang pertama, dan juga dalam pembukaan UUD 1945," urainya. ( ndr / nrl )

Sumber: DetikCom

Mengapa PKS Terus Difitnah?

PK-Sejahtera Online: Menjelang Pemilu 2009, dinamika politik semakin memanas. Upaya penyebaran isu, wacana negatif, dan fitnah terus bergulir. PKS yang selama ini dikenal sebagai partai da’wah yang konsisten dengan jargon “Bersih, Peduli, Profesional” terus digoyang citranya, tidak hanya terjadi di tingkat lokal tetapi sampai berdampak secara nasional.

Setelah kader PKS M. Rifa’i Lubis difitnah melakukan pencabulan kepada anak di bawah umur, kini Zulhamli Al Hamidi (anggota DPRD Kota Jambi) kembali menjadi objek fitnah.

Pemberitaan di beberapa media terkesan tidak berimbang, tidak mengacu pada fakta-fakta di lapangan. Dalam berita Liputan 6 Siang SCTV pada hari Rabu, 4 Februari 2009 pukul 12.00– yang ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia – penyiar televisi itu menyebut bahwa: menurut Polisi, saat ditangkap oleh Satpol PP Zulhamli sedang berhubungan intim dengan pemijat di panti pijat tersebut.

Dampak dari berita ini tentu sangat luas. Reaksi negatif muncul dari masyarakat luas terhadap PKS. Seluruh kader PKS se-Indonesia jelas amat terkejut mendengar berita di SCTV tersebut. Bahkan banyak kader PKS yang sedang merantau di luar negeri di berbagai benua, ikut mempertanyakan masalah ini. Padahal apa yang diberitakan oleh SCTV sungguh suatu fitnah yang nyata!

Dalam pertemuan yang digelar di Poltabes Jambi (Kamis/4 Februari 2009 pukul 14:00 WIB), Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas membantah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh SCTV. Bantahan serupa juga disampaikan oleh Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya menyatakan: tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim – antara tertuduh Zulhamli dengan petugas perempuan di Panti pijat tradisional “Sehat Bersih”.

Apalagi jika persoalan ini dilihat dari sudut pandang kaidah hukum positif sebagaimana yang berlaku di Indonesia, sama sekali tidak ada aspek hukum yang dilanggar oleh Zulhamli. Selain tempat pijat tersebut memiliki izin operasional resmi dari Pemerintah Kota Jambi, petugas yang ditemui saat razia berlangsung adalah petugas perempuan resmi dan berseragam lengkap.

PKS mempertanyakan mengapa substansi pemberitaan menjadi liar dan tidak mengacu pada fakta-fakta di lapangan? Mengapa PKS terus difitnah? Kami melihat ada upaya dan i’tikad tidak baik untuk menyudutkan, menyerang dan merusak citra PKS secara bottom-up dan sistematis.

PKS sangat mengedepankan sistem dan mekanisme partai dalam menangani persoalan yang menimpa para kadernya. Di dalam struktur PKS, ada lembaga Dewan Syari’ah sebagai yang paling berhak menilai perilaku kader baik secara pribadi maupun di ranah publik (mengingat ada lebih dari 1000 kader PKS yang bekerja sebagai pejabat publik di Legislatif, Yudikatif, maupun Eksekutif).

Meskipun secara hukum tidak ada pelanggaran, namun secara etika kepartaian, seluruh kader PKS jelas tidak diperkenankan mengunjungi panti pijat karena konotasi tempat tersebut cenderung negatif di mata masyarakat.

Merasa dirugikan, PKS juga akan menuntut secara hukum pemberitaan di SCTV yang tidak didasari oleh fakta yang kuat, akurat, dan berimbang. PKS merasa diperlakukan tidak adil oleh media karena kesimpangsiuran ini menggerogoti kerja-kerja positif PKS selama ini di tengah masyarakat.

DPD Partai Keadilan Sejahtera

Kota Jambi

Safrudin Dwi Apriyanto, S.Pd

Ketua Umum

Berbagi dengan Sesama

Berbagi dengan Sesama