I made this widget at MyFlashFetish.com.


Senin, 31 Agustus 2009

MENPORA ADHYAKSA MUNDUR DARI CALEG TERPILIH 2009

JAKARTA - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault memutuskan mundur sebagai calon legislatif terpilih 2009. Caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tengah itu menjadi caleg terpilih kedua yang mengundurkan diri sebelum dilantik, menyusul Fredy Numberi, rekan sesama menteri.

Adhyaksa Dault memilih menyelesaikan tugas sebagai menteri hingga masa jabatannya berakhir. ''Saya harus memilih. Maka, saya memilih untuk mengundurkan diri (sebagai caleg terpilih). Jadi menteri saja, alhamdulillah,'' kata Adhyaksa di gedung KPU, Jakarta, kemarin (27/8). Adhyaksa menemui pimpinan KPU untuk mengonsultasikan prosedur pengunduran dirinya sebagai anggota dewan terpilih. Kedatangan Adhyaksa diterima langsung Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary.

Sesuai ketentuan, saat dilantik sebagai anggota DPR terpilih pada 1 Oktober nanti, setiap pejabat negara ataupun PNS harus mundur terlebih dulu. Para menteri yang terpilih menjadi anggota dewan juga harus mengikuti aturan tersebut.

Masa jabatan Adhyaksa sebagai menteri sebenarnya juga segera berakhir. Tepatnya, bersamaan dengan pelantikan presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang. Namun, menurut dia, meski selisihnya hanya sekitar 20 hari, dirinya tetap ingin melepaskan kesempatan menjadi anggota dewan. ''Kalau masuknya dulu baik-baik, keluarnya juga harus baik-baik. Jadi tidak perlu mundur,'' tambah menteri kelahiran Donggala, Sulteng, itu.

Adhyaksa membantah keputusan mundur itu dilakukan karena sudah ada kepastian masuk kabinet lagi. Menurut dia, hingga kini dirinya belum mengetahui akan dipilih kembali sebagai menteri atau tidak oleh SBY. ''Kalau dipilih (lagi), itu takdir yang baik. Kalau tidak, saya bisa kembali mengajar,'' ujar dosen ilmu kelautan dan perikanan di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, itu.

Terkait pengganti dirinya sebagai calon anggota DPR, Adhyaksa mengungkapkan, penggantinya adalah caleg PKS dengan perolehan suara terbesar kedua di dapil Sulteng. Sosok beruntung itu adalah Akbar Zulfakar.

Pada 21 Agustus lalu, KPU juga menerima surat resmi dari Partai Demokrat terkait pengunduran diri Fredy Numberi sebagai caleg DPR terpilih. Menteri kelautan dan perikanan itu bahkan lebih dulu memutuskan mundur sebagai anggota DPR terpilih ketimbang Adhyaksa. Alasannya, Fredy ingin berkonsentrasi menyelesaikan tugas sebagai menteri. Partai Demokrat lantas mengganti Fredy dengan Milton Pakpahan, caleg Demokrat peraih suara terbanyak kedua di dapil Papua.

PD MINTA MAAF PADA PKS ATAS PERNYATAAN MUBAROK


JAKARTA - Pernyataan Ahmad Mubarok bahwa mendekatnya Partai Demokrat dan PDIP merupakan manuver untuk menekan partai mitra koalisi SBY -agar tidak banyak menuntut soal jatah menteri- memicu kontroversi. Elite PKS dan PKB yang merasa ditembak melalui komentar wakil ketua umum DPP Partai Demokrat itu pun angkat suara, memprotes Mubarok.

''Sepengetahuan saya, nggak ada tekan-menekan begitu,'' kata Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq di Jakarta kemarin (27/8). Menurut dia, pembicaraan resmi mengenai kabinet di internal koalisi masih belum dimulai. SBY, tegas Mahfudz, baru berencana membahasnya dengan parpol mitra koalisi setelah pelantikan DPR, 1 Oktober mendatang.

Mahfudz mengakui pernah menyebut bahwa jatah PKS di kabinet mendatang sebaiknya ditambah. Sebab, jumlah kursi PKS di parlemen juga meningkat dari 45 kursi (2004-2009) menjadi 57 kursi (2009-2014), sehingga kontribusi politiknya menjadi lebih besar. Saat ini, ada tiga kader PKS yang duduk di kabinet SBY. ''Tapi, itu kan pernyataan kepada media. Komunikasi langsung antarparpol mitra koalisi dengan SBY, sampai minta tambah jatah menteri, tidak ada itu,'' tegas Mahfudz.

Dia justru menyesalkan apabila motif kedekatan PDIP dan Demokrat memang benar seperti yang disampaikan Mubarok. ''Ketika proses politik yang jelas tampak di permukaan hanya dipoles sebagai permainan, itu musibah politik,'' tandasnya.

Adakah indikasi bahwa pernyataan Mubarok tersebut merupakan bagian dari desain besar untuk mendorong PKS keluar dari koalisi? ''Saya nggak yakin ini desain besar. Pak Mubarok itu memang orangnya polos, kadang-kadang naif,'' jawab Mahfudz yang juga ketua Fraksi PKS tersebut.

Sekjen DPP PKB Lukman Edi juga menegaskan, tidak ada alasan bagi partai mitra koalisi untuk menekan SBY. Sebab, berdasar pengalaman bersama-sama selama lima tahun terakhir, SBY selalu berkomitmen dan konsisten memegang formulasi menteri di kabinetnya. ''Kami juga sangat paham bahwa urusan kabinet itu prerogatif presiden,'' tegas menteri percepatan daerah tertinggal tersebut sebelum menggelar raker dengan Komisi V DPR kemarin. Lukman menandaskan, pada waktunya nanti, SBY akan mengajak para pimpinan parpol untuk membicarakan komposisi kabinet.

PKB, imbuh Lukman, berpandangan bahwa konsep proporsionalitas di kabinet tidak hanya berdasar kuantitas atau jumlah perolehan kursi di kabinet. Namun, juga aspek kualitas dukungan. Dia mengingatkan, PKB merupakan parpol yang pertama menyatakan dukungan terhadap pencapresan SBY kembali. ''Formulasi ini kan yang dipakai untuk menyusun kabinet periode 2004-2009. Jadi, mungkin bisa dipakai lagi,'' kata Lukman. Di kabinet SBY periode sekarang, PKB dijatah dua menteri.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengklarifikasi pernyataan Mubarok. Menurut dia, Partai Demokrat tidak punya agenda untuk menekan partai-partai mitra koalisi. Sebaliknya, Anas percaya bahwa partai-partai mitra koalisi juga tidak akan menekan Partai Demokrat dan SBY. ''Koalisi SBY-Boediono dibangun dengan sangat serius, jelas, terang, serta berangkat dari semangat kerja sama dan saling percaya,'' tegasnya.


Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok bahwa pendekatan PD ke PDIP hanya permainan politik menimbulkan kemarahan partai mitra koalisi. Mereka tidak terima dengan pernyataan Mubarok tersebut.

“Sudah banyak SMS masuk dari partai koalisi, pada marah. Ini kita yang bangun koalisi, ada apa kok ada berita begini? Apa dia (Mubarok) kepleset lidah apa salah media yang mengutip?” kata Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie saat dihubungi detikcom, Kamis (27/8/2009).

Menurut Marzuki, apa yang dinyatakan Mubarok itu tidak benar sama sekali. Tidak ada maksud dari PD untuk menekan partai mitra koalisi. Silaturahmi antara Ketum PD Hadi Utomo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga hanya silaturahmi biasa.

“Pak Hadi Utomo dapat undangan untuk silaturahmi, kemudian beliau datang. Mereka nggak ada bicara apa-apa, nggak ada kesepakatan. Semuanya biasa saja. Orang undang kita kan kita wajib hadir kalau ada waktu,” tutur Marzuki.

Marzuki menambahkan, selama ini tidak ada partai mitra koalisi yang macam-macam. Karena itu tidak ada perlunya PD melakukan manuver untuk menekan mereka seperti yang disampaikan Mubarok.

Seperti diberitakan, dalam diskusi di Gedung DPD Rabu, 26 Agustus kemarin, Mubarok menyebut kedekatan PD dengan PDIP hanyalah permainan politik untuk menekan partai mitra koalisi.

“Bukan mendekati, tapi ini hanya untuk menekan partai-partai mitra koalisi yang lain. Dengan kita mendekati PDIP, partai lain tidak berani macam-macam. Ini hanya sekedar permainan politik yang tidak tahu ujungnya seperti apa,” kata Mubarok saat itu.

Suka Monopoli, Politisi PKS Sibuk Ceramah

Jakarta, RMOL. Jika yang lain menyebut bulan Ramadhan adalah bulan kebersamaan dengan keluarga, tidak bagi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Hilman Rosyad Syihab.

Bagi Hilman, Ramadhan menjadi bulan yang sangat padat aktifitas. Dalam lima hari Ramadhan ini, baru sehari Rosyad bisa berbuka dengan keluarga. Maklum, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, sering diundang untuk menyampaikan ceramah menjelang berbuka maupun ceramah Tarawih.

“Sekarang dalam sehari, minimal ada tiga kali undangan ceramah. Yaitu kuliah Subuh, ceramah ba’da Dzuhur dan ceramah Tarawih. Biasanya, sepuluh hari terakhir Ramadhan, dalam sehari bisa mencapai undangan delapan ceramah,” kata Hilman kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 27/8).

Hilman, akan merasa gembira jika tidak ada undangan ceramah. Karena dengan demikian, bisa berkumpul dengan istri tercinta, Masfarwati dan kelima putera-puterinya, Sumayah, Bara, Fathimah, Aisyah, dan Shofiyah. Jika tak ada undangan, Hilman akan berbuka dan shalat Tarawih berjama’ah di rumah.

Saat berbuka, Hilman cukup makan seadanya. Biasanya hanya menyantap satu buah kurma, sedikit buah-buahan dan nasi. Hilman juga mengajarkan kepada putera-puterinya untuk makan seadanya jika Ramadhan tiba.

“Saya selalu bilang sama istri agar masak seadanya. Ramadhan adalah bulan untuk mempersedikit makan dan bukan bulan konsumtif,” kata Hilman.

Sekarang, Hilman sedang mengejar target untuk bisa dua kali khatam (selesai) membaca al-Quran selama Ramadhan. Di bulan yang lain, Hilman sudah merutinkan diri untuk khatam al-Quran, sekali dalam sebulan.

Alumni Universitas Madinah, Arab Saudi ini, dibesarkan dalam lingkungan pesantren Persatuan Islam (Persis) Bentar, Garut, Jawa Barat. Tak heran, jika dalam usia enam tahun, Hilman sudah bisa membaca al-Quran bahkan sudah bisa tamat puasa.

Walau tamat, tak jarang Hilman tidak ikut sahur, karena tidak kuat menahan kantuk. Sesekali dipaksakan bangun, kadang sahur sambil tertidur.

Waktu kecil, seusai shalat Subuh, Hilman akan membaca al-Quran hingga jam tujuh pagi. Jika baca al-Qu’ran telah selesai, Hilman akan bermain monopoli hingga matahari telah terasa menyengat. Permainan monopoli merupakan permainan yang disukainya ketika kecil.

Setelah shalat Ashar, Hilman dan bersama teman-temannya bermain gatrik. Salah satu permainan orang Jawa Barat dengan cara melempar bambu. Yang kalah, harus menggendong pemain yang menang sejarak bambu yang kena lemparan.

Seusai bermain, Hilman akan kembali ke rumah untuk berbuka atau memilih ta’jil bersama di mesjid pesantren. Jika adzan Maghrib bergema, hidangan yang diburu Hilman adalah kolak pisang dengan es candil.

Hilman sempat trauma dan tidak mau mengumandangkan adzan Maghrib lagi. Pasalnya, pernah dibohongi oleh teman-temannya. Jam masih menunjukkan jam lima, Hilam kecil sudah disuruh untuk adzan. Waktu itu, Hilman sudah pandai adzan namun belum pandai membaca jam. Hilman pun, kena marah tetangga sekitar.

Hilman kecil bukanlah penceramah, namun anak dengan dunianya sendiri. Maka, shalat Tarawih digunakan untuk berkumpul dan bercanda. Jika semua makmum sedang rukuk, Hilman akan menyeret orang yang disampingnya. Akhirnya, seluruh shaf roboh berjatuhan.

Kini, Hilman berpesan agar umat Indonesia meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadhan. Hilman cukup gembira dengan kegiatan keagamaan yang massif. Namun, menurut Hilman, kegiatan keagamaan masih bersifat kognitif, belum sampai pada tingkat afektif maupun psikomotorik.

PKS: Berpolitik Itu Tidak Cari Musuh

"Tentu siapapun tidak bisa menolak, demi bergabungnya semua komponen bangsa," ujar Ketua MPR ini. Hidayat beranggapan, Demokrasi itu bukan hanya gabung atau tidak gabung.
VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada dasarnya menyambut baik merapatnya Golkar dan PDI Perjuangan ke kubu SBY-Boediono. PKS menilai tidak ada salahnya bila semua komponen bangsa bergabung demi kemajuan masyarakat.

"Pada hakikatnya berpolitik itu tidak cari musuh. Berpolitik adalah cari kawan untuk sebaik-baiknya membangun Indonesia," kata anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, usai buka puasa bersama Jusuf Kalla di kediaman Hidayat, Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 2009.

Menurut Hidayat, merapatnya Golkar dan PDI Perjuangan harus diterima dengan niat tulus untuk membangun bangsa. Bukan sekadar hanya bagi-bagi kue kekuasaan.

"Tentu siapapun tidak bisa menolak, demi bergabungnya semua komponen bangsa," ujar Ketua MPR ini. Hidayat beranggapan, Demokrasi itu bukan hanya gabung atau tidak gabung.

Demokrasi versi Hidayat yakni memerankan diri secara maksimal dimana posisi yang bersangkutan berada. "Kalau ada di kabinet, bukan sekadar ABS (Asal Bapak Senang), kalau oposisi bukan asal beda, itu juga tidak baik. Tidak baik untuk demokrasi," ujar dia.

Terkait soal kursi kabinet, Hidayat menilai itu menjadi kewenangan sepenuhnya partai. PKS akan menempatkan kadernya di posisi yang proporsional.

"Saya tidak dalam posisi mengatakan iya atau tidak (menerima). Silakan PKS untuk menilai," kata Hidayat saat ditanya kesiapan menjadi menteri.

ismoko.widjaya@vivanews.com

PKS Gelar Rapimnas 10 Oktober 2009

VIVAnews – DPP Partai Keadilan Sejahtera akan menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional pada 10 Oktober 2009. Agendanya ialah untuk menyusun rencana pemenangan Pemilu 2014.

“Kami menyusunnya mulai sekarang. Dasarnya ialah hasil Pemilu 2009 ini,” kata Mabruri, juru bicara DPP PKS, Senin 31 Agustus 2009.

Bagi DPP PKS, pencapaian pada Pemilu 2009 belum maksimal. Partai ini hanya mengalami peningkatan suara secara nasional sebanyak 0,8 persen dari Pemilu 2004.

Ketidakpuasan partai ini didasarkan pada upaya maksimal yang telah dilakukan mulai dari pimpinan, pengurus, kader, dan simpatisan partai ini untuk memenangkan pemilihan.

Itulah sebabnya, dalam Rapat Pimpinan Nasional tahun ini, semua itu akan dievaluasi untuk merancang target perolehan suara pada Pemilu 2014.

Panitia Rapat Pimpinan Nasional DPP PKS sudah dibentuk. Rancangan yang akan dibicarakan juga telah disusun. Forum ini akan dihadiri oleh seluruh petinggi DPW partai.

Pelaksanaan rapat itu rencananya di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Provinsi Jawa Barat. Setidaknya ada dua alasan PKS memilih tempat ini sebagai lokasi penyelenggaraan rapat.

Pertama, Wali Kota Depok, Nurmahmudi, adalah kader PKS. Kedua, dari segi tempat, hotel itu dinilai mendukung untuk seluruh proses penyelenggaraan rapat.

Minggu, 23 Agustus 2009

Ustadz Hilman Rosyad: Bom Bunuh Diri Bertentangan dengan Islam

DEPOK, KOMPAS.com — Ustaz Hilman Rosyad Syihab dari Partai Keadilan Sejahtera menilai, teror bom bunuh diri yang terjadi di Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton pertengahan Juli silam bertentangan dengan ajaran agama Islam. Menurutnya, para pelaku tidak beralasan kuat untuk melakukannya. Hal ini disampaikannya di sela-sela Diklat DPW dari PKS se-Jawa Barat di Hotel Bumi Wiyata Depok, Minggu (23/8).

Ustaz Hilman mengakui, pemahaman jihad memberikan izin bagi penganutnya untuk melakukan jihad melalui bom bunuh diri dengan alasan yang kuat dan pada konteks yang benar. Hal ini, misalnya, dilakukan oleh pahlawan Mohamad Toha ketika menghancurkan pertahanan gudang amunisi Belanda dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Tidak demikian yang dilakukan oleh Ibrahim dkk.

"Islam tidak boleh lakukan hal seperti itu tanpa alasan. Kalaupun bom itu dibilang untuk membela umat Islam, justru kita sebagai bangsa Indonesia terhina dan rugi," tutur Ustaz Hilman. Akibat yang ditimbulkannya justru adalah masalah besar, seperti melemahnya kepercayaan dunia internasional sehingga menyebabkan travel warning dari sejumlah negara. "Jadinya meresahkan semua," ujar Ustaz Hilman.

Dalam zaman globalisasi ini, ungkapnya, jihad dengan pendekatan militer sudah tak relevan. Jihad dengan semangat dan pemahaman yang sama sejak masa Rasullulah harus dilakukan kontekstual. Misalnya, generasi muda bisa berjihad dengan bersungguh-sungguh belajar, berbakti kepada orangtua, menggali potensi dan bakat diri, serta meraih kesempatan beasiswa di mana pun.

Untuk menghadapi masalah kemiskinan, bisa ditempuh dengan mengembangkan jiwa kepedulian, kesetiakawanan, serta menghimpun kepedulian bersama untuk memberi bantuan kepada kaum miskin dan anak jalanan. Generasi muda juga bisa mulai dengan membatasi pergaulan bebas dan mendekati komunitas yang baik, seperti pemuda masjid atau organisasi mahasiswa.

Imam Besar Al Aqsa Haramkan Aksi Noordin

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com-Imam besar Masjid Al Aqsha, Palestina, Dr Syeikh Mohammad Mahmud Shiyam, mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan yang mengatasnamakan jihad agama di Indonesia, diharamkan dalam Islam dan tidak dianjurkan.

"Sama sekali tidak diperbolehkan membuat tindakan teror di suatu negara dengan mayoritas penduduknya muslim, seperti di Indonesia, karena hanya akan membuat kaum muslim semakin menderita," kata dia, dalam silaturahmi dengan jamaah masjid Al Wasyi’i Universitas Lampung (Unila), di Bandarlampung, Minggu (23/8) malam.

Pria yang juga Rektor Universitas Gaza, Palestina itu juga mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan yang mengarah kepada terorisme seperti dua sisi mata uang. "Berbicara mengenai terorisme itu seperti membicarakan dua sisi mata uang, ada yang baik dan ada yang buruk," kata dia.

Menurut Syeikh, terorisme akan menjadi baik dan dibenarkan apabila ada musuh nyata, dan dilakukan di daerah konflik, seperti di Palestina, Irak, dan Afganisthan. "Daerah-daerah tersebut memiliki musuh yang nyata, seperti Zionis di Palestina, tentara Amerika di Irak, namun tidak untuk di negara damai seperti Indonesia," kata dia.

Menurut Syeikh lebih lanjut, teror yang dilakukan di Indonesia termasuk tindakan teroris yang salah, dan salah menerjemahkan arti jihad. Dia menambahkan, teror tidak boleh dilakukan pada negara mayoritas muslim, karena akan membuat kaum muslim di negara itu menjadi menderita, dan hidup dalam ketakutan.

Dia juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW, yang antara lain isinya menegaskan tentang diwajibkan bagi umat muslim, untuk menjaga orang asing yang datang ke negaranya dengan tanpa tujuan berperang. "Mereka datang ke Indonesia untuk meminta perlindungan, jadi Anda sebagai muslim wajib melindunginya," kata dia.

Secara keseluruhan, dia mengatakan apa yang dilakukan Noordin M Top dan kawan-kawan, adalah bukan ajaran Islam, bahkan cenderung diharamkan. Hal itu disampaikan Syeikh, dalam acara silaturahminya dengan jamaah Masjid Al Wasi’i Universitas Lampung, hasil kerjasama antara Universitas Lampung dengan Jamaah Muslimin (Hizbullah) Lampung.

Acara itu diawali dengan buka puasa bersama, yang dilanjutkan dengan Shalat Tarawih berjamaah, dengan Syeikh Mohammad Mahmud Shiyam, sebagai imam shalat Tarawih berjamaah. Usai shalat tarawih berjamaah, Syiekh menyempatkan diri untuk memberikan ceramah, kepada para jamaah yang hadir, dengan didampingi oleh Rektor Universitas Lampung, Sugeng P Harianto.

Hadir pula Imamul Muslimin, yang juga Pembina Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Natar, Lampung Selatan, H Muhyidin Hamidy. Pada kesempatan itu panitia, yang dimotori civitas akademika Unila itu juga berhasil mengumpulkan dana spontanitas dari para jemaah sebesar Rp3,6 juta, yang akan disumbangkan kepada warga Palestina di jalur Gaza yang sedang menderita dan sangat membutuhkan bantuan.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/08/23/23430524/Imam.Besar.Al.Aqsa.Haramkan.Aksi.Noordin

Minggu, 16 Agustus 2009

Pernyataan Sikap DPD PKS Kota Banjarmasin




Seruan untuk menyambut Bulan Ramadhan



  1. Menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Banjarmasin untuk memakmurkan kembali masjid-masjid di sekitarnya dan menjauhkan diri dari tempat-tempat maksiat.
  2. Mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Banjarmasin untuk menjadikan bulan ini sebagai bulan untuk saling peduli dan berbagi kepada sesama khususnya anak yatim dan janda dhu'afa serta kaum fuqara dan masakin.
  3. Mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Banjarmasin untuk peduli kepada lingkungan terdekatnya dalm upaya membangun keshalehan individu, keshalehan sosial, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
  4. Mendesak kepada aparat hukum dan pemerintah Kota Banjarmasin untuk bertindak tegas tanpa syarat menutup tempat-tempat hiburan malam dan tempat-tempat maksiat (seperti judi dan prostitusi), serta menindak para pelakunya sesuai dengan hukum yang berlaku.
  5. Mengajak kepada seluruh warga Kota Banjarmasin untuk menjadikan Bulan Ramadhan ini sebagai puncak prestasi ibadah sebagai bekalan terbaik yang kita bawa bersam-sama meraih ridha dan surga Allah SWT
  6. Mengajak kepada seluruh warga Kota Banjarmasin untuk mengerjakan amalan penting di Bulan Ramadhan, seperti menyediakan waktu untuk muhasabah diri, memperbanyak istighfar dan taubat, memperbanyak dzikir, tilawah dan sholat malam.
  7. Menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Banjarmasin untuk mengkokohkan ukhuwah islamiyah dan saling toleransi kepada saudaranya yang berbeda keyakinan.
Banjarmasin, 25 Sya'ban 1430 H
16 Agustus 2009

DEWAN PENGURUS DAERAH
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
KOTA BANJARMASIN




H. HARYANTO, SE
Ketua Umum

Sabtu, 15 Agustus 2009

Ini sebuah tulisan dari Bapak Probo Jatmiko yang saya baca tadi malam. Saya edit agar lebih ringkas dan memudahkan kita mengambil pelajaran dari pengalaman beliau. Jadi tambah bahagia dan tambah semangat untuk mempraktekkan ulang apa yang di sampaikan pengusaha tsb, untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat... Let's Go

Pak Jatmiko bertemu dengan seorang pengusaha . Beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain dengan penghasilan mencapai Rp 1 Milyar per bulannya.

Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu, saat penghasilan pengusaha tsb masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Mari kita lanjutkan cerita Pak Jatmiko.

Suatu hari, terjadilah dialog antara Pak Jatmiko (J) dengan pengusaha (P) tsb di serambi sebuah hotel di
Bandung.
J : "Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?"

P : "Ada empat hal yang harus Anda perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.

RAHASIA PERTAMA "Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu.
Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah." Beliau mengambil napas sejenak.

RAHASIA KEDUA
"Kemudian yang kedua," beliau melanjutkan. "Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah.
Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat). Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.' Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA
"Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka," begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. "Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya."

"Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga", saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

P :"Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga?," tanya beliau.

J : "Ya, bagaimana caranya?" jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

P : "Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!" jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. "Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula."

J : "Walau pun itu orang kaya?" tanya saya.

P: "Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah."

J : "Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri," saya bertanya lagi.

P : "Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu," jawab beliau. "Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda."

RAHASIA KEEMPAT

P : "Yang keempat nih, Mas," beliau memulai. "Jangan mempermainkan wanita".
"Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil."

P : "Lalu?"

J : "Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya."

"Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya."


Salam sukses dan Bahagia

Akhmad Jazuli, S.Ked, M.AP

Selasa, 11 Agustus 2009

TARHIB RAMADHAN 1430

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Ikhwan dan akhawat yang dicintai dan dirahmati Allah !
Waktu begitu cepat berlalu, bulan demi bulan terus berjalan, dan akhirnya sampailah pada bulan Sya’ban dan - insya Allah – sebentar lagi kita menyambut datangnya bulan Ramadhan 1430 H. Bulan diwajibkan berpuasa bagi orang-orang beriman sebagai tarbiyah untuk mengantarkan mereka ke derajat muttaqiin..

Puasa bermakna imsak atau menahan diri dari makan, minum dan segala sesuatu yang membatalkannya dari waktu fajar sampai tenggelam matahari. Esensi puasa bermakna pengendalian diri dari hal-hal yang merusak dan dari memperturutkan selera hawa nafsu. Dan di antara hikmah dari ibadah Ramadhan adalah adanya kebersamaan saat ifthor dan saat memulai puasa, kebersamaan dalam ibadah shalat Fardhu dan shalat Tarawih serta kebersamaan dalam aktifitas ibadah lainnya. Kebersamaan ini juga diharapkan terjadi pada penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Kesiapan bersatu dalam hal yang prinsip adalah bentuk kematangan dalam beragama, sebagaimana kesiapan berbeda dalam cabang agama adalah bentuk toleransi dan kedewasaan dalam beragama.

Bulan Ramadhan datang pada saat umat muslim membutuhkan kekuatan iman dan ruhiyah untuk menghadapi kondisi sulit dan berat dalam kehidupan mereka. Dan dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah SWT. memberikan tambahan energi kekuatan iman dan ruhiyah, sehingga posisi mereka meningkat naik jauh melebihi permasalahan yang dihadapinya. Maka dalam suasana keimanan dan ruhiyah yang kuat, umat muslim dapat sukses mengatasi segala permasalahan hidupnya.

Bulan Ramadhan tahun ini, kondisi umat muslim di dalam negeri baru saja menyelesaikan hajatan nasional yaitu pileg dan pilpres dengan hasil yang cukup sebagai modal untuk melanjutkan perjuangan berikutnya. Tetapi pada saat tensi politik Indonesia menurun pasca pilpres, umat muslim sudah disibukkan kembali oleh peristiwa Bom Mega Kuningan yang menewaskan 9 orang dan puluhan lain korban luka. Kembali lagi umat muslim, terutama tokoh-tokoh umat harus bekerja ekstra keras untuk memulihkan citra Islam dan umatnya, bahwa Islam agama rahmat dan cinta damai dan tidak pernah mengajarkan terorisme kepada umatnya.

Sedangkan kondisi umat muslim di dunia Islam masih memprihatinkan, terutama di Palestina yang masih terjajah, masjidil Aqso di bawah cengkraman penjajah Zionisme Yahudi, begitu juga di Irak, Afghanistan, Mesir, Pakistan, Tunisia dll. Mereka belum mendapatkan hak kemerdekaannya secara sempurna. Sementara itu umat muslim yang tinggal di negara-negara minoritas muslim, seperti, Cina, India, Thailand, Burma, Philipina, negara-negara Eropa dan Amerika, masih jauh dari nilai=nilai ideal.

Dalam suasana seperti ini, bulan Ramadhan datang. Bulan Ramadhan bukan untuk membuat umat muslim lemah, lesu dan tidak berdaya, karena melaksanakan ibadah shaum, tilawah Al-Qur’an dan Tarawih. Tetapi Ramadhan harus membuat umat muslim lebih kuat, bersatu, bersemangat, berani dan berjihad membebaskan dominasi musuh-musuhnya, baik musuh berupa syahwat dan syetan maupun musuh dari orang-orang kafir yang mengadakan kerusakan di muka bumi. Demikianlah yang terjadi dalam perjalanan sejarah umat muslim di bulan Ramadhan.

Memasuki momentum Ramadhan yang sangat baik ini, umat muslim harus mempersiapkan diri dengan baik sehingga Visi Ramadhan dapat tercapai, yaitu terealisirnya ketaqwaan. Ketaqwaan yang sebenarnya diseluruh lapangan kehidupan. Ketaqwaan di rumah, di masjid, di kantor, di sekolah dan kampus, di pasar, dan ketaqwaan dimana saja kita berada. Ketaqwaan inilah yang melahirkan keberkahan dari langit dan bumi, pembuka pintu rahmat Allah SWT dan jalan keluar dan solusi atas segala krisis multidimensional.

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al-A’raaf 96).

Pada saat yang sama, krisis inilah yang menimpa umat manusia, krisis keimanan dan ketaqwaan. Maka terjadilah krisis susulan, seperti ; pembunuhan atas manusia tanpa hak, pemerkosaan, perzinahan, seks bebas dan aborsi, penggunaan NARKOBA dan minuman keras, pencurian hutan dan perusakan alam, perampasan hak orang lain, KKN, penganiayaan dan kezhaliman serta pelanggaran lainnya. Demikian juga musibah demi musibah tidak kunjung berhenti. Oleh karenanya penghentian atas krisis tersebut harus dimulai dari akar krisis dan akar permasalahannya.

Solusi atas krisis secara horizontal harus dimulai dengan mendidik manusia menjadi insan bertqwa sehingga mampu menahan diri dari pelanggaran-pelanggaran dan tunduk pada Allah dan hukum Islam. Dan solusi krisis secara vertikal dengan menegakkan Syari’ah Islam dalam masyarakat dan pemerintah sehingga mereka takut akan sanksi dan tidak melanggar larangan-Nya. Syari’ah Islam memberi rahmat bagi manusia, menjamin hak beragama, hak hidup, hak pemilikan harta, hak berfikir dan berpendapat, hak terpeliharanya kehormatan dan keturunan. Kesinilah langkah harus ditujukan, pikiran dicurahkan, gerakan reformasi diarahkan, segala tenaga dikerahkan.

Marilah kita mempersiapkan dan memasuki bulan Ramadhan dengan bekal yang maksimal, bekal ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah. Persiapan ruhiyah dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a dll. Persiapan fikriyah dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Dan persiapan jasadiyah dengan menjaga kesehatan, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Menyiapkan harta yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang terbaik (sayyidusyuhur), dan mengandung seluruh sebutan, nama dan makna yang baik, oleh karenanya umat muslim harus meningkatkan semua potensi kebaikannya di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan puasa (Syahrus Siyam), bulan ibadah (Syahrul Ibadah), bulan Al-Qur’an (Syahrul Qur’an), bulan ampunan dan kembali (Syahrul Maghfirah wal Inabah) bulan kepedulian dan solidaritas (Syahrul Muwaasaah), bulan pembinaan (Syahrut Tarbiyah), bulan jihad (Syahrul Jihad), bulan kesabaran (Syahru Shabr) bulan ketaqwaan (Syahrut Taqwa) dll.

Bulan Ramadhan sebagai bulan puasa (Syahrus Siyam), berarti umat muslim harus berpuasa dengan baik dan meningkatkan ibadah puasanya. Melaksanakan ibadah puasa (shaum) dengan hati yang ikhlas dan penuh pemahaman serta memperhatikan segala adab dan sunnah-sunnahnya. Para ulama berpendapat bahwa berpuasa memiliki tingkatan-tingkatan, maka puasa kita harus terus meningkat dari tahun-ketahun. Puasa bukan hanya menahan makan, minum dan yang membatalkan dari terbit fajar sampai tenggelam matahari, tetapi puasa dari segala yang diharamkan Allah, dan puasa yang dapat mengantarkan pada ketaqwaan.

Bulan Ramadhan merupakan bulan ibadah (Syahrul Ibadah), bulan yang sangat kondusif untuk meningkatkan ibadah, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan syetan dibelenggu. Semua ibadah di bulan ini pahalanya dilipatgandakan. Siangnya diisi dengan siyam, malamnya diisi dengan qiyam (sholat tarawih). Dan diantara waktu siang dan malam diisi dengan tilawah, dzikir, do’a dan ibadah lainnya. Puncak ibadah Ramadhan ketika memasuki 10 hari terakhir, orang beriman sangat dianjurkan untuk beri’tikaf di masjid. Bahkan Allah berikan salah satu malam, yaitu Lailatul Qodar (malam kemuliaan) lebih baik dari 1000 bulan. Rasulullah saw bersabda:

"Sungguh, telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, dimana Allah mewajibkan kamu berpuasa, dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu setan-setan. Di dalam Ramadhan terdapat malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Maka barangsiapa yang tak berhasil memperoleh kebaikan Ramadhan sungguh ia tidak akan mendapatkan itu buat selama-lamanya." (Riwayat Ahmad, Nasaa'i dan Baihaqy).

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an (Syahrul Qur’an), umat muslim harus lebih bersungguh-sungguh lagi dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Berinteraksi secara utuh, baik secara tilawah, hafalan, pemahaman, pengamalan dan mengajarkan. Menumbuhkan semangat mencintai Al-Qur’an dan ahlul Qur’an, mensosialisasikan Al-Qur’an di tengah keluarga muslim dan masyarakat muslim serta menciptakan genarasi Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan di

Bulan Ramadhan dan surat yang pertama turun adalah surat al-Alaq yang berisi perintah membaca. Maka jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan pengawal kebangkitan Islam Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS Al-Israa’ 9)

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan dan kembali (Syahrul Maghfirah wal Inabah), dimana pintu ampunan terbuka lebar dan bulan kembali pada Allah dan ajaran Islam. Suatu kesempatan tahunan yang teramat mahal jika disia-siakan untuk meraih ampunan Allah dan kesempatan untuk kembali kepada Allah.

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw bersabda,” Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan, diampuni dosanya yang telah lalu. Siapa yang shalat malam di Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan perhitungan, diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘alaihi) .

“Jika awal malam Ramadhan datang, syetan dan jin jahat di belenggu, pintu neraka di tutup, tidak ada satu pintupun yang dibuka, pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang ditutup, dan setiap malam penyeru berkata, “ Wahai pencari kebaikan datanglah, wahai pencari keburukan, berhentilah dan Allah memerdekakan dari api neraka, dan itu setiap malam” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim dll).

Bulan Ramadhan adalah bulan kepedulian dan solidaritas (Syahrul Muawaasaah), umat muslim harus meningkatkan kepedulian dan solidaritas di bulan Ramadhan terhadap saudaranya yang kurang beruntung dari segi ekonomi dan sosial, yang terkena musibah dan yang sedang berjihad. Lebih khusus lagi, kepedulian dan solidaritas terhadap para mujahidin, para korban perang, anak-anak yatim, ibu-ibu janda, orang tua dan semua yang terzhalimi di Palestina. Di bulan ini Rasulullah saw mencontohkan dan menganjurkan orang-orang beriman untuk memperbanyak infak, lebih khusus lagi memberi makan orang-orang yang berpuasa.

Dari Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah saw, adalah orang yang paling pemurah, dan lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan ketika bertemu Jibril, beliau bertemu setiap malam bulan Ramdadhan membimbing bacaan Al-Qur’an Rasul saw. Dan Rasulullah adalah orang yang sangat pemurah dalam kebaikan lebih dari angin yang berhembus” (HR Bukhari)

“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka seperti pahala orang yang berpuasa, dengan tanpa dikurangi pahala dari orang yang berpuasa tersebut sedikitpun” (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dan bulan Ramdhan ditutup dengan kewajiban membayar shodaqoh atau zakat Fitrah. Semua itu merupakan bentuk kepedualian sosial dalam Islam kepada kaum fakir dan miskin, apalagi kebutuhan untuk belanja pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri biasanya meningkat, maka solidaritas ini sangat dituntut dari para aghniya untuk berbagi dan membahagiakan kaum fakir dan miskin.

Bulan Ramadhan merupakan bulan tarbiyah (Syahrut Tarbiyah), kesempatan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh orang-orang beriman, para da’i dan ulama untuk melakukan tarbiyah, dakwah dan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan itu terus bertahan sampai bertemu Ramadhan kembali, bahkan meningkat secara kualitas dan kuantitas.

Di antara keistimewaan bulan Ramadhan yaitu, bulan Jihad (Syahrul Jihad), Jihad merupakan puncak ajaran Islam, rahasia kemulian dan kejayaan umat Islam. Sedangkan landasan jihad adalah keimanan yang kuat, kesucian dan kebersihan jiwa. Oleh karenannya semangat jihad tumbuh subur di bulan Ramadhan, dan ini adalah momentum yang sangat tepat untuk menumbuhkan ruhul jihad dalam tubuh umat Islam untuk membangkitkan kembali kemuliaan Islam dan umatnya. Sejarah telah membuktikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan gerakan jihad. Parang Badar Al-Kubra, Fathu Makkah, Pembebasan Palestina oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, Perang Ain Jalut yang dapat menaklukkan tentara Mongol, Penaklukkan Andalusia oleh pahlawan Tariq bin Ziyaad, Kemerdekaan Indonesia dll, semuanya terjadi pada bulan Ramadhan.

Esensi dan pesan Jihad dalam Islam adalah kehidupan, kemakmuran, pencerahan, penyatuan, pendidikan, pembangunan dan perubahan yang bermuara pada peningkatan kualitas kehidupan dan peradaban Islam yang menebarkan rahmat bagi alam semesta.

Dan ciri khas dari bulan Ramadhan lainnya adalah bulan kesabaran (Syahrus Shabr), kesabaran dalam melaksanakan seluruh bentuk ketaatan dan kebaikan, kesabaran dalam meninggalkan kemaksiatan dan kesabaran dalam menjalani ujian.

Kesabaran dalam berjamaah dan beramal jamai, kesabaran dalam berkeluarga, mendidik anak dan bermasyarakat, kesabaran dalam menghadapi fitnah, kesabaran dalam berukhuwah, kesabaran dalam memberi dan menerima nasehat Pembelajaran kesabaran itu berawal dari puasa, kemudian terus meningkat sampai pada kesabaran dalam jihad, maka sampailah pada predikat muttaqin sebagai buah dari seluruh rangkaian ibadah Ramdahan, dan inilah hakekat dari kesuksesan yang sejati. Allah berfirman:

”Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung” (QS Ali Imran 200).

Semoga Allah SWT menerima shiyam dan ibadah kita dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat amal, dakwah dan jihad kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia dan seluruh dunia Islam yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera dengan mendapat ridha Allah.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Jakarta, 14 Sya’ban 1430 H
5 Agustus 2009 M
DEWAN SYARI’AH PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA



KH. DR. H. SURAHMAN HIDAYAT, MA
KETUA

Berbagi dengan Sesama

Berbagi dengan Sesama