I made this widget at MyFlashFetish.com.


Senin, 31 Agustus 2009

PD MINTA MAAF PADA PKS ATAS PERNYATAAN MUBAROK


JAKARTA - Pernyataan Ahmad Mubarok bahwa mendekatnya Partai Demokrat dan PDIP merupakan manuver untuk menekan partai mitra koalisi SBY -agar tidak banyak menuntut soal jatah menteri- memicu kontroversi. Elite PKS dan PKB yang merasa ditembak melalui komentar wakil ketua umum DPP Partai Demokrat itu pun angkat suara, memprotes Mubarok.

''Sepengetahuan saya, nggak ada tekan-menekan begitu,'' kata Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq di Jakarta kemarin (27/8). Menurut dia, pembicaraan resmi mengenai kabinet di internal koalisi masih belum dimulai. SBY, tegas Mahfudz, baru berencana membahasnya dengan parpol mitra koalisi setelah pelantikan DPR, 1 Oktober mendatang.

Mahfudz mengakui pernah menyebut bahwa jatah PKS di kabinet mendatang sebaiknya ditambah. Sebab, jumlah kursi PKS di parlemen juga meningkat dari 45 kursi (2004-2009) menjadi 57 kursi (2009-2014), sehingga kontribusi politiknya menjadi lebih besar. Saat ini, ada tiga kader PKS yang duduk di kabinet SBY. ''Tapi, itu kan pernyataan kepada media. Komunikasi langsung antarparpol mitra koalisi dengan SBY, sampai minta tambah jatah menteri, tidak ada itu,'' tegas Mahfudz.

Dia justru menyesalkan apabila motif kedekatan PDIP dan Demokrat memang benar seperti yang disampaikan Mubarok. ''Ketika proses politik yang jelas tampak di permukaan hanya dipoles sebagai permainan, itu musibah politik,'' tandasnya.

Adakah indikasi bahwa pernyataan Mubarok tersebut merupakan bagian dari desain besar untuk mendorong PKS keluar dari koalisi? ''Saya nggak yakin ini desain besar. Pak Mubarok itu memang orangnya polos, kadang-kadang naif,'' jawab Mahfudz yang juga ketua Fraksi PKS tersebut.

Sekjen DPP PKB Lukman Edi juga menegaskan, tidak ada alasan bagi partai mitra koalisi untuk menekan SBY. Sebab, berdasar pengalaman bersama-sama selama lima tahun terakhir, SBY selalu berkomitmen dan konsisten memegang formulasi menteri di kabinetnya. ''Kami juga sangat paham bahwa urusan kabinet itu prerogatif presiden,'' tegas menteri percepatan daerah tertinggal tersebut sebelum menggelar raker dengan Komisi V DPR kemarin. Lukman menandaskan, pada waktunya nanti, SBY akan mengajak para pimpinan parpol untuk membicarakan komposisi kabinet.

PKB, imbuh Lukman, berpandangan bahwa konsep proporsionalitas di kabinet tidak hanya berdasar kuantitas atau jumlah perolehan kursi di kabinet. Namun, juga aspek kualitas dukungan. Dia mengingatkan, PKB merupakan parpol yang pertama menyatakan dukungan terhadap pencapresan SBY kembali. ''Formulasi ini kan yang dipakai untuk menyusun kabinet periode 2004-2009. Jadi, mungkin bisa dipakai lagi,'' kata Lukman. Di kabinet SBY periode sekarang, PKB dijatah dua menteri.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengklarifikasi pernyataan Mubarok. Menurut dia, Partai Demokrat tidak punya agenda untuk menekan partai-partai mitra koalisi. Sebaliknya, Anas percaya bahwa partai-partai mitra koalisi juga tidak akan menekan Partai Demokrat dan SBY. ''Koalisi SBY-Boediono dibangun dengan sangat serius, jelas, terang, serta berangkat dari semangat kerja sama dan saling percaya,'' tegasnya.


Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok bahwa pendekatan PD ke PDIP hanya permainan politik menimbulkan kemarahan partai mitra koalisi. Mereka tidak terima dengan pernyataan Mubarok tersebut.

“Sudah banyak SMS masuk dari partai koalisi, pada marah. Ini kita yang bangun koalisi, ada apa kok ada berita begini? Apa dia (Mubarok) kepleset lidah apa salah media yang mengutip?” kata Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie saat dihubungi detikcom, Kamis (27/8/2009).

Menurut Marzuki, apa yang dinyatakan Mubarok itu tidak benar sama sekali. Tidak ada maksud dari PD untuk menekan partai mitra koalisi. Silaturahmi antara Ketum PD Hadi Utomo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga hanya silaturahmi biasa.

“Pak Hadi Utomo dapat undangan untuk silaturahmi, kemudian beliau datang. Mereka nggak ada bicara apa-apa, nggak ada kesepakatan. Semuanya biasa saja. Orang undang kita kan kita wajib hadir kalau ada waktu,” tutur Marzuki.

Marzuki menambahkan, selama ini tidak ada partai mitra koalisi yang macam-macam. Karena itu tidak ada perlunya PD melakukan manuver untuk menekan mereka seperti yang disampaikan Mubarok.

Seperti diberitakan, dalam diskusi di Gedung DPD Rabu, 26 Agustus kemarin, Mubarok menyebut kedekatan PD dengan PDIP hanyalah permainan politik untuk menekan partai mitra koalisi.

“Bukan mendekati, tapi ini hanya untuk menekan partai-partai mitra koalisi yang lain. Dengan kita mendekati PDIP, partai lain tidak berani macam-macam. Ini hanya sekedar permainan politik yang tidak tahu ujungnya seperti apa,” kata Mubarok saat itu.

Tidak ada komentar:

Berbagi dengan Sesama

Berbagi dengan Sesama