I made this widget at MyFlashFetish.com.


Senin, 12 Oktober 2009

"PKS Dijatah Lebih dari Tiga Menteri"

Perkembangan terakhir, PKS mendapat lebih dari tiga kursi menteri.

VIVAnews - Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq, membeberkan partainya mendapat jatah lebih dari tiga kursi menteri dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono. Namun kepastian itu tentu saja menunggu pengumuman sang presiden terpilih.

"Kalau Pak Tifatul (Presiden PKS) pernah mengisyaratkan tiga, maka perkembangan terbaru lebih dari itu," kata Mahfudz di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 12 Oktober 2009.

Namun perkembangan baru ini masih dibicarakan, "meski hak prerogatif di Presiden SBY," kata Mahfudz.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri juga melansir PKS akan mendapat lebih dari tiga kursi menteri. Pada kabinet Indonesia Bersatu saja, terdapat tiga menteri yang berafiliasi ke PKS yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asyari.

Penambahan kursi menteri dari PKS diduga terjadi karena Hidayat Nur Wahid tak didukung menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta pernah mengungkap Hidayat akan diplot menjadi menteri.

PKS telah mengantongi sejumlah nama yang diperkirakan kuat akan duduk di kabinet SBY-Boediono mendatang. Walaupun belum berani menyebutkan siapa saja yang diprediksikan akan masuk, Presiden PKS Tifatul Sembiring berharap salah satu yang lolos menuju kabinet adalah mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid.

Diakui Tifatul, telah ada pembicaraan tertutup mengenai masalah itu. Namun, tentu saja tidak mungkin diumumkan ke publik. "Kalau saya sebut nama satu- satu, kalau tidak masuk, nanti keluargnya sudah bikin tumpengan," ucapnya, usai penutupan Rakernas PKS, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Minggu (11/10).

Dia berharap, nama- nama yang akan masuk ke kabinet tidak jauh dari yang sudah diusulkan. Beberapa nama, menurut dia sangat ditekankan pada aspek profesional.

"Saya berharap Pak Hidayat ya. Jadi kita tunggu saja kejadiannya. Saya masih presiden partai. Tidak boleh dirangkap-rangkap. Harus mundur salah satu," katanya.

Sementara itu, untuk kader PKS seperti Adhyaksa Dault dan Anton Apriantono, Tifatul menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Jadi besok akan ketahuan. Insya Allah pekan besok. Nggak mungkin kan sebelum tanggal 20," imbuhnya. [mvi/nuz]


Tifatul: Ical Tak Sekuat JK

INILAH.COM, Jakarta - PKS mengucapkan selamat atas terpilihnya Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai Golkar. Namun, posisi Ical saat ini tidak sekuta mantan ketua umum Golkar Jusuf Kalla.

Menurut Presiden PKS Tifatul Sembiring, terpilihnya Ical sesuai dengan ramalan banyak orang, jika Ical menang akan merapat ke SBY. "Misalnya dapat jatah dua menteri, tapi kan tidak stronger than before. Berbeda ketika pak JK sebagai wapres. Ia (JK) bisa mengkoordinasi," ujarnya di selap-sela Rakernas PKS di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (11/10).

Seperti, tutur Tifatul, misalnya partai berlambang pohon beringin tersebut mendapat jatah dua kursi menteri. Namun Golkar mempunyai kewajiban di parlemen. "Kalau PKS dapat 14,7 % (seperti perolehan kursi legislatif Golkar) itu beda pastinya," tuturnya.

Karena itu, Tifatul menyarankan, sebaiknya Golkar menjadi oposisi. Karena untuk kebaikan Golkar sesuai dengan imbauan JK di pembukaan Munas. Namun sikap PKS akan ditentukan setelah partai berlambang pohon beringin tersebut memastikan diri berkoalisi atau tidak.

"Ya golkar belum memnentukan pendapat mau koalisi atau oposisi," kata Tifatul yang disebut-sebut bakal menjabat Menkominfo di kabinet mendatang.

Mengenia kabar PDIP-golkar akan mendatap jatah kursi menteri, Tifatul mengaku menyerahkan hal tersebut ke SBY.

Karena, ia mengatakan, SBY dalam hal ini menggunakan strategi dalam pemerintahan. yakni membentuk strong government

"Apakah merekrut dua-duanya PDIP-Golkar. Tapi yang jelas apakah didukungnya Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR merupakan indikasi bahwa SBY mengakomodir PDIP ini juga masih tanda tanya," terangnya.

"Lalu apakah datangnya Ical ke Cikeas. Kita juga tidak tahu. Tapi kalau itu terjadi itu strategi yang dimainkan SBY. Artinya kita tetap yakin, komitmen SBY dengan seluruh parpol koalisi, tetap beliau penuhi," tandas Tifatul. [jib]

http://inilah.com/berita/politik/2009/10/11/166546/tifatul-ical-tak-sekuat-jk/

Tifatul: 2014, PKS Usung Calon Presiden

VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera akan mengusung calon presiden sendiri pada Pemilihan Presiden 2014. Ada beberapa alasan yang membuat PKS seoptimistis itu.

"Kalau kita mau, kita bisa," kata Presiden PKS, Tifatul Sembiring saat sambutan pembukaan Rakernas PKS di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Jumat 9 Oktober 2009. "Dengan cara-cara yang benar, kita bisa maju sendiri maupun koalisi mengajukan calon presiden atau wakil presiden."

Tifatul menjelaskan tahun 2009 merupakan pertarungan terakhir bagi para tokoh lama memperebutkan kursi presiden RI. 2014 merupakan waktunya tokoh baru yang lebih muda untuk tampil memimpin negara. "Pak SBY karena dibatasi oleh undang-undang tentu tidak akan maju lagi, karena sudah dua periode menjadi presiden," kata Tifatul.

Selain itu, Megawati akan melakukan suksesi di PDIP sehingga menurut Tifatul pada 2014 nanti tidak akan maju mencalonkan diri menjadi presiden lagi. Tokoh lain, lanjut Tifatul, seperti Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Amien Rais, dan Wiranto juga sudah menyatakan turun dari panggung politik. Demikian pula dengan Jusuf Kalla yang menyatakan akan pulang kampung jika tak terpilih sebagai presiden 2009-2014.

Oleh karena itu, melihat prestasi PKS di 2009 Tifatul yakin PKS mampu bersaing di papan atas pada 2014. Dari sembilan partai yang masuk parlemen di 2009 ini, Tifatul melihat PKS sudah menjadi partai Islam terbesar meski masih menengah karena perolehannya masih 8 persen. PKS bersyukur atas itu. "Namun di 2014 PKS harus bisa menjadi partai papan atas, perolehan suaranya lebih dari 10 persen," kata Tifatul.

Maka dari itu Tifatul berpesan supaya karakter PKS yang sudah terbangun selama ini dan diterima dengan baik di masyarakat jangan sampai hilang. "Karakter dakwah harus kita jaga. Jangan sampai gagal atau menghilangkan karakter itu. Orang cinta dan ikut kita bukan karena kita banyak atau iklan kita banyak, tapi karena suka dengan karakter kita," kata dia.

Dengan 1.875 kader PKS yang tersebar di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, itu merupakan modal yang baik bagi penguatan citra dan karakter PKS di 2014. "Jangan sampai salah kita bertindak, masyarakat akan menilai kita," ujar Tifatul.

Selain itu, lanjut Tifatul, perlu juga PKS melakukan percepatan peningkatan kemampuan dan beradaptasi perkembangan yang ada di masyarakat. Sebab tantangan akan semakin hebat. Makanya harus senantiasa introspeksi atau evaluasi diri. "Hisablah dirimu sebelum dihisab oleh Allah Subhanahu Wa Taala," kata Tifatul.

"Saat ini kita sedang membuat rumusan-rumusan yang akan dibawa ke Munas 2010. Kita menentukan figur yang dapat memiliki acceptabilitas yang tinggi di masyarakat," ujar Wasekjen PKS, Mardani saat berbincang dengan detikcom.

Selain membahas figur yang akan muncul pada 2014, dalam rakernas ini PKS juga mengevaluasi struktur organisasi, hasil pemilu dan pilkada, proses pendidikan kader dan kepribadian kader. Hasilnya akan dibawa untuk membuat rumusan yang akan dibawa ke Munas 2010.

"Kita mau konsolidasi. Kita harus tahu kordinat supaya membidik dengan jelas, kalau kita tahu sudah di mana, kita lebih mudah mengarahkan," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai sejauh ini siapa-siapa saja figur yang sudah muncul, Mardani mengatakan Hidayat Nur Wahid (HNW) masih yang tertinggi.

"Menurut hasil survei internal, HNW paling tinggi 88 persen, kedua Tifatul Sembiring 46 persen, Adhyaksa Dault 45 persen," pungkasnya.

http://politik.vivanews.com/news/read/95995-tifatul__2014__pks_usung_calon_presiden

Tifatul: Jaga Karakter PKS!

“Jangan sampai ada split karakter,” Tegas Tifatul.


PK-Sejahtera Online: “Jagalah karakter PKS. Kita tidak boleh gagal dalam karakter. karena kalau kita gagal, akan ditinggal oleh masyarakat dan umat” Demikian Presiden PKS Tifatul Sembiring di hadapan peserta Mukernas PKS 2009 di Hotel Century Park Jakarta Jumat (10/11).

Bersih, Peduli, dan Profesional adalah ciri karakter PKS. Bersih artinya bebas dari korupsi. “Alhamdulillah, sampai saat ini, belum satupun yang ditangkap KPK karena korupsi”. Ujar Tifatul. Peduli adalah keshalihan sosial. Seperti ketika kita berbicara soal bencana alam di Indonesia. Dari yang terbaru di Sumbar, “Ada 497 kader di padang pariaman dan sekitarnya yang saat ini sedang bahu-membahu membantu korban disana. Kita juga turun di Aceh, Jogja, Tasikmalaya, Garut dan Cianjur, dan lain lain. Kemudian Profesional,” Papar Tifatul.

Saat ini ada 1385 total anggota legislatif DPR dan DPRD, 112 pilkada yg dimenangkan baik itu mengusung maupun mendukung. “Jangan sampai ada split karakter,” Tegas Tifatul.

Mukernas PKS 2009 ini sendiri berlangsung selama tiga hari 9-11 oktober 2009 di Hotel Century Park, Jakarta. Selain untuk konsolidasi pengurus, dari Mukernas ini juga diharapkan dapat merumuskan bahan untuk Munas 2010 yang akan datang.

Berbagi dengan Sesama

Berbagi dengan Sesama